ALARM KEAMANAN RUMAH



TUJUAN[KEMBALI]

  • UNTUK MEMAHAMI CARA KERJA TRANSISTOR BIPOLAR
  • MEMBUAT RANGKAIAN APLIKASI TRANSISTOR BIPOLAR
  • MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH ELEKTRONIKA

ALAT DAN BAHAN[KEMBALI]

  • SENSOR INFRARED

Sensor line Proximityspesifikasi

  • 5VDC Operating voltage
  • I/O pins are 5V and 3.3V compliant
  • Range: Up to 20cm
  • Adjustable Sensing range
  • Built-in Ambient Light Sensor
  • 20mA supply current

    sensor Infrared merupakan sensor yang memancarkan sinar infrared berfungsi untuk mendeteksi ada tidaknya benda didepannya yang dimana hampir sama dengan prinsip sensor jarak.

  • SENSOR REED SWITCH

Reed Switch merupakan komponen elektronik yang berfungsi sebagai sensor magnetik. Cara kerjanya sangat mirip dengan saklar, namun dipengaruhi oleh meadan magnet, apabila didekatkan dengan mangnet maka reed switch ini akan tertutup, dan akan terbuka jika tidak dipengaruhi magnet.


  • RELAY
Spesifikasi Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.

Konfigurasi pin Relay 
  • dihubungkan ke 5V
  • GND dihubungkan ke GND
  • IN1/Data dihubungkan ke pin 2
  • RESISTOR

  • TRENSISTOR BIPOLAR


    Transistor merupakan alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyamnung arus stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal

Spesifikasi
  • Bi-Polar NPN Transistor
  • DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
  • Continuous Collector current (IC) is 100mA
  • Emitter Base Voltage (VBE) is 6V
  • Base Current(IB) is 5mA maximum
  • Available in To-92 Package 
  • BUZZER

buzzer disini sebagai sumber suara atau alarm

  • LAMP
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "Lampu" dapat juga berarti bola LampuLampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph William Swan.
  • POWERSUPPLY

    Power Supply merupakan perangkat elektronika yang befungsi sebagai sumber daya untuk komponen yang yang lain
  • GROUND
Grounding listrik adalah  suatu sistem instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan 
Simbol :

DASAR TEORI[KEMBALI]

  • SENSOR INFRARED
Sensor Infrared adalah komponen elektronika yang dapat mendeteksi benda ketika cahaya infra merah terhalangi oleh benda. Sensor infared terdiri dari led infrared sebagai pemancar sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau inframerah modul yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.

Prinsip Kerja Sensor Infrared
 



Ketika pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.

Grafik Respon Sensor Infrared
 


Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.
  • SENSOR REED SWITCH
Reed switch merupakan komponen saklar yang dipengaruhi dengan medan magnet yang ada disekitar sensor tersebut. umum nya reed switch adalah 2 plat yang dibungkus oleh tabung kaca. 

cara kerja reedswitch:
plat konduktor didalam tabung kaca akan saling terhubung jika sensor reedswitch didekatkan dengan magnet sehingga arus dapat mengalir pada saat kondisi ini(ON). Apaila sensor ini dijauhkan dari magnet tersebut maka palt tersebut terputus , dala kondisi ini maka reed switch dapat dikatakan dalam keaadan (OFF)
  • RELAY
Relay adalah sebuah sakelar elektromekanik digunakan sebagai perangkat melindungi dan juga sebagai perangkat pengendali untuk berbagai rangkaian, peralatan, dan jaringan listrik di sistem tenaga.
Aliran arus melalui konduktor listrik menyebabkan medan magnet pada sudut kanan ke arah aliran arus. Jika konduktor ini dibungkus untuk membentuk sebuah coil (coil), maka medan magnet yang dihasilkan akan berorientasi sepanjang coil. Jika arus yang mengalir melalui konduktor meningkat, maka kekuatan medan magnet juga meningkat (dan sebaliknya).

Relay Elektromekanik Karakteristik dan Prinsip Kerja

Medan magnet yang dihasilkan dengan melewatkan arus melalui coil dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti induktor, konstruksi transformator menggunakan dua coil induktor dengan inti besi. Namun, dalam konstruksi Relay Elektromekanik medan magnet yang diproduksi dalam coil digunakan untuk mengerahkan kekuatan mekanik pada benda-benda magnetik.

Ini mirip dengan magnet permanen yang digunakan untuk menarik benda magnet, tetapi di sini medan magnet dapat dihidupkan atau dimatikan dengan mengatur aliran arus melalui coil. Jadi, kita dapat mengatakan bahwa operasi Relay Elektromekanik tergantung pada arus yang mengalir melalui coil.
Relay Elektromekanik terdiri dari berbagai bagian seperti angker bergerak, kontak bergerak & kontak stasioner atau kontak tetap, pegas, elektromagnet (coil), kawat yang dibungkus sebagai coil dengan terminalnya diwakili sebagai 'C' yang terhubung seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini untuk membentuk Relay Elektromekanik.

Relay Elektromekanik Karakteristik dan Prinsip Kerja

Jika tidak ada supply yang diberikan ke terminal coil, maka relai tetap dalam kondisi mati seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini dan beban yang terhubung ke relai juga tetap dimatikan karena tidak ada catu daya yang diberikan untuk memuat.

Relay Elektromekanik Karakteristik dan Prinsip Kerja

Jika coil relay diberi energi dengan memberikan supply ke terminal coil di 'C', maka kontak relay yang bergerak akan tertarik ke arah kontak tetap. Dengan demikian, relay menyala dan supply terhubung ke beban seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Relay Elektromekanik Karakteristik dan Prinsip Kerja

Ada berbagai jenis relay, relay yang diberi energi oleh supply listrik dan melakukan tindakan mekanis (hidup atau mati) untuk menghubungkan atau memutus rangkaian yang disebut sebagai Relay Elektromekanik. Ada berbagai jenis relay seperti relay Buchholz, relay latching, relay terpolarisasi, relay merkuri, relay solid state, relay vakum, dan sebagainya.
  • RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika  karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
Simbol Resistor :








Cara menghitung nilai resistor :
Rumus :

    
    1. Jika rangkaian seri, maka :
    2. Jika rangkaian paralel, maka :

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

  • TRENSISTOR BIPOLAR

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal
  1. Pin 1 sebagai base, gunanya  menerima arus positif untuk membuka aliran arus yang terkumpul di pin 2 collector
  2. pin 2 sebagai collector, men ampung arus ketika base belum terbuka
  3. pin 3 sebagai emittor, mpeat tujuan arus  dari collector menuju ground
cara kerja:
ketika arus menuju collector maka arus akan tertahan sampai akhirnya base terisi oleh arus dan tegangan posiitif kemudian arus akan menuju emittor kemudian diteruskan menuju ground.

Karakteristik   Transistor

karakteristik transistor 1

Penggunaan fungsi dari sebuah transistor dapat dengan memanfaatkan karakteristik dari masing-masing daerah kerja sebuah transistor. Selain itu, dengan karakteristik transistor juga bisa digunakan untuk  menganalisa arus dan tegangan transistor.

  • BUZZER
    Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan dalam rangkaian adalah buzzer yang berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian elektronika.

Efek Piezoelektrik (Piezoelectric Effect) ditemukan pertama kali oleh dua orang ilmuwan Fisika pada tahun 1880 bernama Pierre Curie dan Jacques Curie yang berasal dari kebangsaan Perancis. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezoelectric Buzzer dan mulai populer digunakan pada tahun 1970-an.

Dalam rangkaian elektronika, piezoelectric buzzer dapat digunakan pada tegangan listrik sebesar 6 volt hingga 12 volt dan dengan tipikal arus sebesar 25 mA. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini sering disebut juga dengan Beeper.


BENTUK DAN SIMBOL BUZZER ELEKTRONIKA

Pada umumnya Buzzer Elektronika memiliki bentuk seperti tabung silinder dengan sebuah lubang kecil di bagian atas dan dua buah pin/kaki di bagian bawah. Berikut adalah bentuk dan simbol Buzzer Elektronika :

Bentuk dan simbol buzzer elektronika
FUNGSI BUZZER ELEKTRONIKA

Pada dasarnya Buzzer Elektronika menyerupai loud speaker namun memiliki fungsi-fungsi yang lebih sederhana. Berikut adalah beberapa fungsi buzzer elektronika :
  • Sebagai bel rumah
  • Alarm pada berbagai peralatan
  • Peringatan mundur pada truk
  • Komponen rangkaian anti maling
  • Indikator suara sebagai tanda bahaya atau yang lainnya
  • Timer
  • Dan lain-lain

PRINSIP KERJA BUZZER ELEKTRONIKA

Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

Namun dibandingkan dengan loud speaker, buzzer elektronika relatif lebih mudah untuk digerakkan. Sebagai contoh, buzzer elektronika dapat langsung diberikan tegangan listrik dengan taraf tertentu untuk dapat menghasilkan suara. Hal ini tentu berbeda dengan loud speaker yang memerlukan rangkaian penguat khusus untuk menggerakkan speaker agar menghasilkan suara yang dapat didengar oleh manusia


  • LAMP

Thomas Alva Edison merupakan ilmuwan pertama yang menemukan lampu pijar (Incandescent lamp) komersial yang dapat tahan lama, penggunaan listrik yang lebih hemat dan juga dengan bahan yang lebih murah. Lampu Listrik temuan Thomas Alva Edison inilah yang digunakan oleh khalayak ramai dan hingga saat ini kita masih menikmati hasil penemuannya ini. Lampu Pijar pertama yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison pada tanggal 22 Oktober 1879 hanya dapat bertahan hingga 13,5 jam.

Simbol Lampu Listrik dalam ElektronikaSimbol-simbol Lampu Listrik

 Jenis-jenis Lampu Listrik

Seiring dengan perkembangan Teknologi, Lampu Listrik juga telah mengalami berbagai perbaikan dan  kemajuan. Teknologi Lampu Listrik bukan saja Lampu Pijar yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison saja namun sudah terdiri dari berbagai jenis dan Teknologi. Pada dasarnya, Lampu Listrik dapat dikategorikan dalam Tiga jenis yaitu Incandescent Lamp (Lampu Pijar), Gas-discharge Lamp (Lampu Lucutan Gas) dan Light Emitting Diode (Lampu LED).

  • POWERSUPPLY

Rangkaian yang mengubah arus listrik AC menjadi DC ini disebut dengan DC Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu daya DC.  DC Power Supply atau Catu Daya ini juga sering dikenal dengan nama “Adaptor”.

Sebuah DC Power Supply atau Adaptor  pada dasarnya memiliki 4 bagian utama agar dapat menghasilkan arus DC yang stabil. Keempat bagian utama tersebut diantaranya adalah Transformer, Rectifier, Filter dan Voltage Regulator.

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Prinsip Kerja DC Power Supply, sebaiknya kita mengetahui Blok-blok dasar yang membentuk sebuah DC Power Supply atau Pencatu daya ini. Dibawah ini adalah Diagram Blok DC Power Supply (Adaptor) pada umumnya.Prinsip kerja DC Power Supply (Diagram Blok DC Power Supply)

Prinsip Kerja DC Power Supply (Adaptor)

Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply (Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.

transformator

Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC Power Supply). Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang terdiri dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator sedangkan Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan, Output dari Transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang harus diproses selanjutnya.Transformator Step Down

Rectifier (Penyearah Gelombang)

Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam Power Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi gelombang DC setelah tegangannya diturunkan oleh Transformator Step down. Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda. Terdapat 2 jenis rangkaian Rectifier dalam Power Supply yaitu “Half Wave Rectifier” yang hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave Rectifier” yang terdiri dari 2 atau 4 komponen dioda.Rangkaian Dioda Rectifier (Penyearah)

Filter (Penyaring)

Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO (Electrolyte Capacitor).Rangkaian Filter (Penyaring)

Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil, diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya terdiri dari Dioda Zener, Transistor atau IC (Integrated Circuit).

Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat), Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection (perlindungan atas kelebihan tegangan).

  • GROUND
Grounding listrik adalah  suatu sistem instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan atau arde.
Simbol :

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

PERCOBAAN[KEMBALI]

  • LANGKAH PERCOBAAN
    • Siapkan alat dan bahan diatas
    • Buat rangkaiaan seperti pada gambar
    • Simulasikan rangkaiaan tersebut pada proteus
  • PRISNSIP RANGKAIAAN
pada saat orang berdiri didepan pintu dan mengenai sinar infrared yang dipancarkan sensor maka sensor infrared akan aktif dan mengaktifkan relay sehingga sensor reed switch akan aktif dan apa bila org tersebut membuka pintu maka magnet yang diletakan pada pintu akan lepas sehingga sensor reed swits akan non aktif dan relay akan berpindah sehingga sumber tegangan akan terhubung dengan lampu dan buzzer
  • GAMBAR RANGKAIAAN







VIDEO[KEMBALI]





LINK DOWNLOAD[KEMBALI]

link download html disini

Link download video disini

Link download gambar rangkaiaan disini

Download rangkaiaan disini

DOWNLOAD LIBRARY SENSOR DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  BAHAN PRESENTASI UNTUK KULIAH Oleh: Muhammad Reihan Al Firdausi (2010953011) Dosen Pengampu: Darwison, M.T. TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK...